3 Sedekah yang mulia di Sisi Allah SWT
Segala macam bentuk ibadah tentunya akan berbuah pahala bagi siapa saja yang menjalankannya. Di antara sekian banyak bentuk ibadah, sedekah merupakan salah satu bentuk amalan yang selain mendatangkan pahala juga sangat membantu bagi sesama manusia.
Dalam bersedekah, tidak ada batasan kepada siapa sedekah diberikan, dalam bentuk apa sedekah diberikan, maupun besaran sedekah itu diberikan. Tapi tahukah kamu kalau ada beberapa hal yang lebih utama jika dilakukan dalam bersedekah? Berikut adalah sedekah yang paling utama.
1. Sedekah Jariyah
Sedekah jariyah adalah sedekah yang diniatkan untuk kebaikan. Nantinya kebaikan itu masih terus dirasakan hingga orang yang sedekah tersebut meninggal dunia. Misalnya sedekah dalam pembangunan masjid, saluran air, dan sebagainya.
Seperti yang tertulis dalam Hadist Riwayat Muslim, "Rasulullah bersabda, Jika seorang anak Adam meninggal, maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak (sholeh) yang mendoakan orangtuanya."
2. Sedekah yang Sembunyi-sembunyi
Kita dianjurkan untuk tidak pamer (riya) dengan semua bentuk ibadah yang kita lakukan, terutama sedekah.
Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 262 Allah berfirman, "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudia mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti perasaan (si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Allah."
Selain itu, Allah juga menegaskan firman-Nya dalam Al-Baqarah Ayat 264 bagi orang yang memamerkan amalan sedekahnya. Allah berfirman, " Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan (si penerima)."
3. Sedekah Kepada Kerabat
Sebagai manusia, sepatutnya kita tidak memilih-milih kepada siapa kita bersedekah. Namun, ada baiknya kita mengedepankan orang terdekat yang terkena musibah untuk kita bantu.
Seperti yang tertulis dalam Hadist Riwayat Tirmidzi, Rasulullah bersabda, "Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah dan kepada kerabat ada dua (kebaikan), sedekah, dan silaturrahim.
Berikut ini manfaat ketika seseorang menjalankan kewajiban Zakat Fitrah:
Salah satu dari manfaat zakat fitrah adalah membersihkan pahala orang yang berpuasa dan berbagai perbuatan sia-sia dan kesalahan sehingga seorang yang berpuasa dapat meraih kesempurnaan pahala puasanya.
Memberi makan kepada orang miskin, sehinga mereka juga merasakan kegembiraan di Hari raya Sebagaimana yang dirasakan oleh orang yang lebih mampu.
Zakat Fitrah merupakan zakat diri, dimana Allah memberikan umur panjang baginya sehingga ia bertahan dengan Nikmat-Nya.
Manfaat zakat fitrah yang lainnya juga sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-Nya menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tingi, menghilangkan sifat kikir, rakus, dan materialis.
Setelah menunaikan zakat fitrah, diri kita masing-masing juga akan merasa lebih tenang, tidak ada beban, dan secara kondisi sudah merasaka tenang karena sudah menjalani tanggung jawab dan kewajiban yang ada.
Ketika kita menunaikan zakat fitrah, selain warga miskin dapat terpenuhi kebutuhannya karena bantuan kita, kita yang menjalankan kewajiban ini juga akan terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka, ketika kita melihat orang kaya yang memiliki harta cukup banyak. Inilah manfaat zakar fitrah yang tidak banyak orang sadari.
Pada aspek ini, ketika seseorang memberikan zakat fitrah kepada warga miskin, tentunya tak secara langsung mereka orang kaya atau para umat muslim yang mampu membantu warga miskin yang membutuhkan. Sikap seperti inilah yang disebut tolong menolong.
Pada aspek ini, orang yang mampu akan memberikn bantuan kepada orang yang kurang mampu. Disini tentunya tidak akan ada pembatas antar si kaya dan si miskin Zakat Fitrah disini menyatukan umat muslim yang berbeda derajatnya, karena sesungguhnya Allah SWT hanya menilai dari tingkat iman dan taqwanya.
Diketahui, Hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam yang berbunyi :”Tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan zakat dari harta-harta mereka, melainkan mereka akan dicegah dari mendapatkan hujan dari langit. Sekiranya bukan karena binatang-binatang ternak, niscaya mereka tidak diberi hujan.” (HR. Ibnu Majah).